Jakarta, Elaeis.co - Komoditas kelapa sawit dan produk turunannya berkontribusi sangat besar terhadap pertumbuhan ekspor di Sumatera Utara. Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto, mengungkapkan, per Juni 2021 atau Semester I 2021, nilai ekspor pertanian di Sumatera Utara tercatat mencapai Rp13 triliun

Angka tersebut naik dibandingkan periode yang sama sebelumnya yang hanya sebesar Rp9 triliun. “Untuk ekspor kita mengalami peningkatan signifikan, sebesar 43,3 persen dibanding tahun lalu. Jadi, meningkat di tengah pandemi Covid-19 ini,” kata Andi, dikutip WE Online, kemarin.

Menurutnya, ekspor pertanian masih didominasi komoditi kelapa sawit dan turunannya. Komoditas perkebunan lain yang juga berkontribusi adalah biji kopi, karet, pinang, dan kulit kayu manis.

Menurutnya, saat ini masih terdapat beberapa kendala ekspor yang dihadapi di tengah pandemi Covid-19. Seperti terbatasnya kontainer yang masuk lantaran beberapa negara masih melakukan lockdown.

“Permasalahan kita itu di kontainer ekspor. Sudah beberapa pengusaha yang bilang kalau mau ekspor, tidak ada kontainer. Kita harus maklum juga, perputaran kontainer itu dibatasi karena ada negara yang lockdown sehingga kontainer yang beredar tidak banyak lagi. Misalnya saat ini masih ada lima kontainer, itulah yang dibagi-bagi dan mungkin akhir tahun ini baru bisa dibuka lagi,” jelas Andi.

Lebih lanjut dia mengatakan, ke depannya, pihak Balai Karantina Pertanian Belawan akan melakukan ekspor dengan melibatkan bupati setempat.

“Kita saat ini lagi mencoba untuk mengkluster terkait dengan produk dari Asahan, Tebingtinggi, atau Karo. Ke depan bupatinya kita minta terlibat dalam kegiatan ekspor, akan segera kita lakukan sejalan dengan presiden akan meresmikan Merdeka Ekspor bulan Agustus mendatang,” kata Andi.