Mamuju, elaeis.co - Jepang semakin getol menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Salah satu sumber energi terbarukan yang digunakan Jepang adalah cangkang sawit.

Provinsi Sulawesi Barat (sulbar) menjadi salah satu daerah yang mengekspor cangkang sawit ke negeri Matahari Terbit tersebut.

Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan fasilitasi ekspor cangkang sawit sebanyak 10 ribu ton senilai Rp 4 miliar dengan tujuan Jepang.

Proses fasilitasi ekspor cangkang sawit itu dilakukan beberapa waktu sebelum dilakukan pelepasan ekspor yang diselenggarakan oleh Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Belang-belang, Sulbar, Jumat (4/2).

Kata Agus, sebelum cangkang sawit itu dikirim ke Jepang, maka dilakukan terlebih dahulu proses fasilitasi ekspor berupa pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik cangkang, hingga perlakuan fumigasi dengan menggunakan zat kimia phospin.

Semua itu dilakukan untuk menjamin komoditas pertanian asal Sulbar terbebas dari serangga hidup. Pihaknya benar-benar ingin memastikan kalau komoditas pertanian asal Sulbar terhindar dari organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan telah sesuai dengan persyaratan negara tujuan.

"Semuanya dilakukan setelah melewati serangkaian pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pejabat Karantina Tumbuhan," katanya dalam keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Minggu  (6/2/2022). 

Setelah proses itu dilakukan, kata Agus, selanjutnya diterbitkan sertifikasi jaminan kesehatan, yakni Pythosanitary Certificate (PC). "Semua prosedur itu demi menjaga kualitas dan peluang di pasar ekspor," jelasnya.