https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Bersama WEI, Karya Serumpun Gelar Hari Temu Tani

Bersama WEI, Karya Serumpun Gelar Hari Temu Tani

Pihak yayasan Widya Erti Indonesia bersama pengurus kelompok tani Karya Serumpun foto bersama usai acara hari temu tani. (Hamdan/elaeis)


INHU, elaeis.co - Widya Erti Indonesia (WEI) bersama Asosiasi Karya Serumpun, Kecamatan Batang Gansal, menggelar Hari Temu Tani Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau dalam rangka pemaparan capaian keberhasilan petani kelapa sawit swadaya, Kamis (27/1).

Program kerja yayasan WEI ini bertujuan untuk membantu petani dalam perbaikan budidaya tanaman kelapa sawit lewat pendekatan Sekolah Lapangan Kelapa Sawit (SLKS). Hal ini juga sesuai harapan yayasan yang bergerak terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat khususnya di daerah marjinal dan pedesaan. 
 
Manager Program dan Operasional WEI, Wiranatha Krisna menjelaskan, pendampingan ini telah berlangsung sejak 2017 lalu dan sudah dirasakannya petani manfaatnya. Bahkan saat SLKS diberikan, petani tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan tentang berkebun sawit yang baik, akan tetapi juga memperoleh cara berkebun yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

"Alhamdulillah, berkat pendampingan kami, petani kelapa sawit mandiri yang tergabung di Asosiasi Karya Serumpun juga mendapatkan sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Seperti diketahui untuk menuju sertifikat ini tidak mudah," kata Wiranatha kepada elaeis.co.

Bahkan kerjasama ini lanjut Wiranatha, tidak hanya kepada WEI saja, melainkan ada juga dukungan dari Unilever, Daemeter Consulting. Wiranatha mengatakan, dikelompok tani ini ada sebanyak 304 petani kelapa sawit yang telah mendapatkan sertifikat RSPO dan lebih dari 1.000 orang petani telah dilatih praktik budidaya sawit yang baik melalui pendekatan Sekolah Lapangan Kelapa Sawit (SLKS). 

Acara Hari Temu Tani ini juga menjadi ajang bagi para pemangku kepentingan untuk menyampaikan pendapat dan memberikan dukungan dalam bentuk diskusi. Sehingga apa yang dibutuhkan bagi keberlanjutan usaha petani sawit dapat terjawab.

Kegiatan yang digelar di hotel MM Belilas Kecamatan Seberida ini juga dihadiri Asisten Pereknomian Setdakab Inhu, Paino,, Ketua Komisi II DPRD Inhu, Dodi Irawan dan sejumlah petani kelapa sawit swadaya yang tergabung dalam Karya Serumpun.

"Saya sangat mengapresiasi pencapaian petani sawit swadaya melalui asosiasi Karya Serumpun. Ini merupakan capaian luar biasa. Karena RSPO ini pada hakikatnya merupakan perwujudan daripada budidaya perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan," ujar Asisten Pereknomian Setdakab Inhu, Paino.

Dengan diperolehnya sertifikat RSPO ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi seluruh petani sawit di Kabupaten Inhu. Sertifikat RSPO ini kata Paino, juga menjawab bahwa pertanian di Indonesia, khususnya di Inhu memang murni untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan tidak merusak lingkungan.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Inhu mendukung penuh atas komitmen para petani sawit swadaya di Kabupaten Inhu dan Inhil yang sudah tergabung dalam Karya Serumpun ini. 

"Kami akan memberikan dukungan terhadap kegiatan pendampingan petani ini. Dan khusus untuk organisasi Karya Serumpun, kita berharap agar mempertahankan hal telah dilakukan saat ini demi memenuhi standar kelapa sawit berkelanjutan," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :