Bengkulu, elaeis.co - PT Pelindo II akan menerapkan layanan logistik yang prima dan efisien di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dengan implementasi National Logistic Ecosystem (NLE). 

Deputi General Manager Komersial PT Pelindo II Bengkulu, Cecep Taswandi, mengatakan, penerapan NLE di Pelabuhan Pulau Baai bertujuan untuk menciptakan efisiensi logistik yang lebih baik. Sebab selama ini sebagian komoditas yang dihasilkan dari daerah ini tidak diperdagangkan melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, melainkan melalui Pelabuhan Teluk Bayur di Padang, Bombaru di Palembang, hingga Tanjung Priok di Jakarta.

"Banyak CPO asal Bengkulu diekspor dari luar Provinsi Bengkulu. Produksi CPO dari perkebunan sawit di wilayah Bengkulu mencapai 1.4 juta ton per tahun, yang diekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu hanya 300 ribu ton," jelasnya, kemarin.

Menurutnya, dengan NLE, maka ekspor komoditas seperti CPO bisa dilakukan langsung dari Bengkulu. Penerapan NLE juga akan memudahkan pengiriman CPO dari Bengkulu ke berbagai daerah di Indonesia.

"Kami akan menyediakan layanan yang prima dan efisien bagi para pengusaha di Bengkulu agar bisa mengirimkan barangnya melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dengan biaya yang lebih murah dan efisien," ujarnya.

Tak hanya itu, PT Pelindo II Bengkulu juga berencana untuk meningkatkan kapasitas gudang dan dermaga di Pelabuhan Pulau Baai. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ekspor CPO yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

"Pengembangan pelabuhan harus dilakukan agar bisa menampung lebih banyak komoditas dari Bengkulu," katanya.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, berharap dengan penerapan NLE, pengusaha di Bengkulu bisa lebih mudah mengirimkan barangnya ke berbagai daerah di Indonesia.

"Kami menyambut baik keputusan PT Pelindo II Bengkulu untuk menerapkan NLE di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Kami berharap dengan adanya NLE ini, semakin banyak barang dan komoditas yang dikirim melalui Pelabuhan Pulau Baai," tutupnya.