Jakarta, Elaeis.co - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku heran dengan kondisi PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Soalnya, di tengah tingginya harga kelapa sawit, PTPN justru memiliki utang hingga Rp 47 triliun.

"Perusahaan swasta bisnis industri sawit dapat untung. Luar biasanya, PTPN malah punya utang Rp47 triliun. Yang namanya industri kebun kelapa sawit, swasta untung, PTPN juga untung lah. Ini malah utang," kata Erick dalam Talkshow Bangkit Bareng ditengok Elaeis.co, Selasa (28/9).

Melihat kondisi itu, kata Erick, pihaknya berusaha semaksimal mungkin memperbaiki kondisi PTPN. Salah satu caranya membikin holding di PTPN dan menjadikan PTPN III menjadi pimpinan holding.

"Hal ini semata-mata untuk membayar utang dan memberikan kepercayaan kepada bank yang menjadi kreditur. Kita juga lakukan efisiensi, bayangkan direksi PTPN 1-12 kalau masing-masing sekarang tinggal 1 direksi, ada 34 direksi yang dipotong," kata dia.

Erick mengatakan efisiensi itu awalnya sempat ribut. Namun pada akhirnya program itu berjalan dengan baik. PTPN yang tadinya rugi Rp1,6 triliun hingga Agustus 2020, pada periode yang sama tahun ini sudah untung Rp2,3 triliun.

"PTPN juga akan fokus di industri gula dengan membentuk SugarCo. Sebab selama ini Indonesia masih mengimpor gula untuk konsumsi. Belum lagi ada permainan di sana sini," kata dia.