https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Genjot SDM Untuk Masa Depan Sawit Indonesia

Genjot SDM Untuk Masa Depan Sawit Indonesia

Direktur Perlindungan Perkebunan, Baginda Siagian foto bersama dengan penerima beasiswa BPDPKS. (Dok. Dirjenbun Kementan RI)


Jakarta, elaeis.co - Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai peran strategis dalam industri perkebunan kelapa sawit. 

Maka itu, tidak henti-hentinya pemerintah melakukan pengembangan sumber daya manusia untuk sektor perkebunan sawit dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, kompetensi, kemandirian dan daya saing pekebun hingga keluarga pekebun dan SDM lainnya yang membidangi perkelapasawitan.

Hal itu penting dilakukan mengingat permintaan akan produk turunan kelapa sawit terus meningkat baik di dalam dan luar negeri. Sehingga pemerintah perlu menyiapkan SDM yang berkualitas untuk bisa memenuhi tingginya permintaan tersebut.

Atas dasar itulah pada tahun ajaran 2022/2023 Ditjen Perkebunan telah menyampaikan rekomendasi teknis kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tentang penerima beasiswa sumber daya manusia (SDM) perkebunan kelapa sawit sebanyak 1.000 orang.

“Jadi perbaikan kualitas perkebunan kelapa sawit di Indonesia ke depan ada di pundak para mahasiswa, sehingga perkebunan kelapa sawit di Indonesia dapat berkelanjutan dan mampu meningkatkan produksi, produktivitas serta kualitas sehingga dapat bersaing dengan negara lain," kata Direktur Perlindungan Perkebunan, Baginda Siagian dalam keterangan resminya dikutip elaeis.co, Jumat (11/11).

Baginda menambahkan, mahasiswa yang telah selesai mengenyam pendidikan nantinya diharapkan dapat mempraktekkan ilmu serta keterampilannya untuk memperbaiki industri perkelapasawitan di Indonesia atau kembali membangun kebun sawit di daerah asal.

Baginda menjelaskan, pemberian beasiswa itu juga sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 03 Tahun 2022 tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penelitian, dan Pengembangan, Peremajaan, serta Sarana dan Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit.

Dalam Permentan tersebut juga menerangkan bahwa, Ditjen Perkebunan diberikan tugas untuk menyelenggarakan seleksi beasiswa perkebunan kelapa sawit yang anggarannya berasal dari hasil pungutan ekspor sawit yang dikelola oleh BPDPKS, selanjutnya melalui rekomendasi teknis, hasil seleksi tersebut disampaikan kepada BPDPKS untuk dapat dididik ke Lembaga Pendidikan Tinggi yang sudah ditunjuk.

Beasiswa perkebunan kelapa sawit ini diberikan kepada pekebun, keluarga pekebun dan SDM lainnya yang membidangi perkelapasawitan di Indonesia, sehingga industri perkelapasawitan di Indonesia dapat bersaing dengan negara lain.

“Pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, kompetensi, kemandirian dan daya saing pekebun kelapa sawit, keluarga pekebun, pendamping, penyuluh perkebunan kelapa sawit, aparatur sipil negara serta pihak terkait lainnya,” jelas Baginda.

 

Sekedar informasi, Lembaga Pendidikan Tinggi yang sudah ditunjuk saat ini ada 7 lembaga pendidikan vokasi (Diploma) dan Akademik (Strata 1), salah satunya di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY). 

Pada tahun akademik 2022/2023 AKPY memperoleh kuota beasiswa sebanyak 310 orang yang berasal dari pekebun kelapa sawit, keluarga pekebun kelapa sawit, karyawan perkebunan kelapa sawit, keluarga karyawan perkebunan kelapa sawit dan pengurus/anggota lembaga yang bergerak pada bidang perkelapasawitan.

Selain AKPY, terdapat juga 6 lembaga pendidikan lain yang menjadi penyelenggara beasiswa ini, antara lain Institut Pertanian Stiper Yogyakarta dengan kuota sebanyak 60 orang dan Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) dengan kuota mahasiswa sebanyak 180 orang.

Lalu, Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB) dengan kuota mahasiswa sebanyak 30 orang, Politeknik LPP Yogyakarta dengan kuota mahasiswa sebanyak 180 orang, Politeknik Kampar dengan kuota mahasiswa sebanyak 120 orang dan Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi (CWE) dengan kuota mahasiswa sebanyak 120 orang.

 

Komentar Via Facebook :