Jakarta, elaeis.co - Indonesia sebagai penghasil crude palm oil (CPO) terbesar di dunia harus lebih percaya diri atau konfiden terhadap berbagai kritikan industri kelapa sawit.

Menurut Anggota Pengurus Harian YLKI dan Public Interest Lowyer, Sudaryatmo, negatif campaign yang digaungkan terhadap industri sawit Indonesia selama ini merupakan bagian dari perangkap negara-negara luar untuk merusak pasaran CPO.

"Menurut saya, diskriminasi sawit dari negara-negara luar itu merupakan inevitability atau keniscayaan. Jadi, Indonesia harus konfiden terhadap berbagai kritikan atau serangan industri sawit dengan memperkuat riset-riset," kata Sudaryatmo dalam webinar belum lama ini.

Sudar bilang, kurangnya riset tentang industri sawit selama ini merupakan kelemahan Indonesia sebagai penghasil CPO terbesar di dunia. Mestinya riset harus diperbanyak guna mengcounter isu-isu negatif sawit.

"Untuk memperbanyak riset, tidak ada salahnya melibatkan perguruan tinggi. Terus, aksi nasional sawit berkelanjutan yang direncanakan Indonesia juga harus diinformasikan kepada publik dan media internasional. Tujuannya agar negara-negara luar tahu dan hal ini juga bagian dari mengcounter isu-isu negatif tentang sawit," pungkasnya.