Jakarta, Elaeis.co - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyebut setiap pihak mesti bijak melihat fenomena kawin kontrak yang disebut-sebut marak terjadi di Cianjur dan kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Kata Sandi, jika memang hal itu benar terjadi tentunya ada praktik prostitusi terselubung yang terjadi di dalamnya. Oleh karena itu tentunya ada aspek hukum yang telah dilanggar.

"Kita negara hukum, tentunya agar masalah ini masuk ke porsinya. Kalau kawin kontrak, terselubung ada praktik prostitusi, ada aspek hukum yang harus dipastikan tidak dilanggar dan kita kedepankan hukum," kata Sandi saat jumpa media secara daring, Selasa (22/6). Dilansir CNN Indonesia.

Meski begitu dia meminta tak ada pihak yang menuduh atau berlaku diskriminatif terhadap wisatawan asing yang datang berkunjung ke daerah wisata, termasuk puncak.

Hal ini diungkap Sandi lantaran banyak pihak yang menuding fenomena kawin kontrak ini kerap dilakukan oleh wisatawan asing asal Timur Tengah.

"Dari kita jangan tuduh atau diskriminasi salah satu organisasi, tempat asal pengunjung, wisatawan," kata dia.

Untuk saat ini, kata Sandi, yang akan dilakukan pihaknya adalah memberi pelatihan dan pembinaan ke masyarakat setempat terkait sistem pariwisata yang akan dilakukan Indonesia.

Indonesia kata dia saat ini akan mengedepankan pariwisata berbasis lingkungan berkelanjutan dan kualitas. Selain itu pariwisata Indonesia juga akan mengedepankan pariwisata yang clean dan higienis, seperti wisata-wisata yang mulai digalakkan di Thailand.

Di Puncak sendiri, Sandi menyebut pada dasarnya wisata yang dijual adalah wisata konservasi, satwa hingga kuliner.

"kita harus beri pelatihan, binaan ke masyarakat bahwa wisata kita ke depan adalah yang berbasis kualitas, dan lingkungan yang keberlanjutan," katanya.