https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Organisasi HAM Tuding Israel Lakukan Kejahatan Perang

Organisasi HAM Tuding Israel Lakukan Kejahatan Perang

Satu unit artileri Israel menembak ke arah sasaran di Jalur Gaza, di perbatasan Gaza Israel, Senin, 17 Mei 2021 (AP/Heidi Levine via Republika)


Jakarta, Elaeis.co - Organisasi hak asasi manusia (HAM) berbasis di Israel, B’Tselem, menuding Israel telah melakukan kejahatan perang dalam agresinya ke Jalur Gaza. Alasannya, banyak warga sipil Palestina terbunuh dan infrastruktur dihancurkan dalam skala besar.

B’Tselem mengungkapkan, sejak melancarkan Operation Guardian of the Walls, Israel telah mengebom dan menembaki pusat pemukiman penduduk sipil serta bangunan non militer. Israel pun menghancurkan gedung bertingkat tinggi yang menampung puluhan keluarga.

“Israel dilaporkan telah menyebabkan kerusakan besar pada bisnis, infrastruktur listrik dan air, jalan dan lahan pertanian. Tiga rumah sakit dilaporkan telah rusak, rumah sakit di Beit Hanoun, Rumah Sakit Indonesia, dan Pusat Medis Hala a-Shawa,” kata B’Tselem, seperti dikutip Republika dari Middle East Monitor, Selasa (18/5).

B’Tselem menyebut serangan Israel menargetkan salah satu tempat terpadat di dunia yang sudah dicengkeram krisis kemanusiaan. Hal itu karena Gaza telah menghadapi blokade selama 14 tahun oleh Israel.

Menurut B’Tselem, Israel berulang kali mengklaim bahwa mereka melindungi kehidupan warga sipil dan semua tindakannya sah. Israel pun mengklaim selalu memperingatan warga Gaza sebelum melancarkan serangan.

“Klaim ini mengabaikan fakta bahwa bangunan yang dipermasalahkan tidak dapat dianggap sebagai sasaran militer yang sah, baik karena dihuni oleh warga sipil maupun karena penghancurannya tidak memberikan keuntungan militer bagi Israel".

B’Tselem menegaskan, menargetkan objek sipil dilarang dan merupakan kejahatan perang. “Israel mengebom Jalur Gaza dari waktu ke waktu, pada berbagai tingkat intensitas, membunuh orang dan merusak properti serta infrastruktur sipil. Sementara itu berhasil menutupi tindakannya dengan mekanisme yang telah diterapkan untuk melindungi pembuat kebijakan dari tanggung jawab, bersama dengan mereka yang menyetujuinya dan menerapkan kebijakan ini,” kata B’Tselem.

B’Tselem menegaskan kekerasan harus dihentikan, komunitas internasional harus segera turun tangan dan menggunakan pengaruhnya untuk memaksa Israel mengubah kebijakannya sebelum menimbulkan lebih banyak korban.

Komentar Via Facebook :