Padang, Elaeis.co - Petani kelapa sawit Sumatera Barat menjerit lantaran adanya kebijakan Kemendag terkait Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO). Sebab kebijakan itu membuat sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) di Ranah Minang itu ikut menurunkan harga beli TBS.

Menanggapi hal itu, Ketua DPW Apkasindo Sumbar, Jufri Nur menyayangkan PKS yang justru dinilai bermain-main terhadap harga TBS itu.

"Tidak seharusnya PKS main hantam dan seenaknya menurunkan harga sawit. Saat ini justru para petani kelapa sawit yang menjadi korban. Terutama para petani swadaya," paparnya kepada elaeis.co, Senin (31/1/2022).

Jufri berencana akan melakukan pertemuan bersama PKS yang ada di Sumbar. Pihaknya akan menanyakan alasan dasar PKS menurunkan harga TBS tersebut. Bahkan menetapkan harga setiap hari sejak beberapa waktu lalu.

"Kita menduga perusahaan mempergunakan kesempatan kebijakan pemerintah untuk atasi minyak goreng ini. Padahal pemerintah hanya memberlakukan sebesar 20% untuk subsidi minyak goreng tersebut. Seharusnya itu tidak terlalu berpengaruh betul terhadap harga sawit," katanya.

Ia menduga perusahaan memanfaatkan moment ini untuk menimba keuntungan sebanyak-banyak tanpa melihat keadaan dari para petani kelapa sawit.