Aceh, elaeis.co - Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memperpanjang tarif Pungutan Ekspor (PE) 0% hingga 31 Oktober 2022 mendatang. Sejatinya kebijakan ini berlaku hingga akhir Agustus 2022 ini setelah diberlakukan awal Juli lalu.

Kebijakan ini mendapat dukungan dari petani kelapa sawit. Diantaranya yakni petani kelapa sawit di Provinsi Aceh. 

"Kami mengapresiasi dan menyambut baik kebijakan dan keputusan itu," ujar Sekretaris DPW APKASINDO Aceh, Fadhli Ali kepada elaeis.co, Selasa (30/8).

Menurutnya kebijakan itu memiliki dampak positif terhdap harga TBS petani. Dimana jika ekspor CPO lancar maka harga TBS petani akan ikut terdongkrak.

"Petani sawit sudah menerima gelombang tsunami pukulan harga yang mengakibatkan banyak korban. Terjangannya terlalu berat, nyaris melumpuhkan gerakan dan motivasi petani," ujarnya.

Buka hanya itu, kondisi ini juga mempengaruhi kondisi psikologis petani sawit yang hingga kini belum sepenuhnya pulih. Sehingga perpanjangan masa berlaku PE 0% melegakan.

"Perpanjangan ini membuat petani sawit dan juga perusahaan besar perkebunan merasa lega. Kita berharap harga TBS petani juga akan terus meningkat hingga PE ini diberlakukan kembali akhir Oktober mendatang," pungkasnya.