Berita / Bisnis /
Pupuk Subsidi Ditiadakan, Aspekpir: Pemerintah Tak Perduli Sawit
Pekanbaru, elaeis.co - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato menginformasikan bahwa pemerintah akan membatasi penyaluran pupuk subsidi. Nantinya pupuk yang akan disubsidi adalah urea dan NPK. Kemudian juga hanya pupuk yang digunakan dalam pertanian jagung, padi, kedelai, bawang merah, cabai, kakao dan tebu.
Hal ini dilakukan lantaran naiknya harga pupuk di pasar internasional dampak dari perang Rusia dan Ukraina. Sementara komoditi kelapa sawit justru tidak masuk dalam rencana alokasi tersebut.
Menanggapi perihal tersebut, Ketua Umum DPP Aspekpir Indonesia, Setiyono merasa tidak heran. Sebab dijelaskannya perkebunan kelapa sawit sejak dulu memang tidak pernah mendapat alokasi pupuk subsidi tersebut. Sehingga informasi itu tentu tidak akan mempengaruhi lini perkebunan kelapa sawit.
"Dalam ranah ini pemerintah tidak pernah memperhatikan perkebunan kelapa sawit. Dan memang sudah terbukti," ujarnya kepada elaeis.co, Kamis (7/4/2022).
Alokasi pupuk subsidi sebenarnya masih dibutuhkan oleh petani kelapa sawit khususnya petani swadaya. Namun memang dari dulu sangat kecil penyalurannya.
"Pupuk ini nadinya petani mau di perkebunan atau pun di pertanian. Untuk itu seharusnya pemerintah mangambil kebijakan yakni membuat pupuk khusus untuk petani," paparnya.
Setiyono berharap pemerintah betul-betul fokus dan konsentrasi perihal pupuk ini. Meskipun dalam perkebunan sawit dirasanya masih cukup aman dengan harga TBS yang tinggi.
"Sebagian petani ada yang tertekan lantaran keberadaan pupuk yang berkurang. Sebagian memang masih terdampak harga yang tinggi. Namun semua dapat diakali lantaran ada waktu rotasi yang bisa tiap tiga bulan atau tiap semester sekali," terangnya.
"Harapan kita pemerintah fokus terhadap pupuk, sebab itu adalah nafasnya para petani," imbuhnya.
Komentar Via Facebook :