Pekanbaru, elaeis.co - Tim asistensi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) menemukan banyak kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan perkebunan sawit di Riau. Ini didapati setelah tim melakukan pendataan terhadap izin-izin mereka. 

Mulai dari luasan perkebunan yang tidak sesuai dengan izin yang dikeluarkan, izin perusahaan yang tidak lengkap, bahkan ada perusahaan yang 

Tim Ahli Stranas PK, Muhammad Isro menyebutkan bahwa ada banyak perusahaan yang sengaja membuka kebun dengan mengatasnamakan masyarakat atau koperasi. 

"Banyak masyarakat yang diakali oleh korporasi. Ada korporasi yang berkedok koperasi. Yang seperti ini sangat banyak di lapangan, kompleks di Riau," kata Isro kepada elaeis.co, Jumat (16/12). 

Akan tetapi, pihaknya belum bisa membeberkan perusahaan mana saja yang terindikasi melakukan tindakan tersebut. Pihaknya saat ini masih melakukan pendataan terhadap izin-izin perusahaan itu.

"Kalau isunya sudah dengan masyarakat, maka penyelesaiannya memang harus sangat cermat. Jangan sampai menimbulkan konflik dan lainnya. Karena nanti konflik itu tidak hanya Pemda dengan perusahaan, tapi juga melibatkan masyarakat," ujarnya. 

Isro mengatakan, persoalan seperti ini tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah daerah saja. Pemerintah pusat, lanjutnya, juga harus berperan aktif dalam penyelesaiannya. 

"Jadi kita dorong juga, selain pemerintah daerah, juga di kementerian, baik KLHK, ATR dan kementerian terkait lainnya untuk bisa menyelesaikan ini. Karena ini permasalahan bareng-bareng. Pusat juga punya peran terkait kesemrawutan di berbagai daerah, oleh karena itu pusat harus ikut menyelesaikan," kata dia.