Jakarta, Elaeis.co - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Timur (Kaltim) kembali melaksanakan rapat kerja cabang (rakercab), mengemuka rencana menjadikan daerah itu sebagai pusat biodesel untuk kawasan Indonesia timur.

Ketua Gapki Kaltim Muhammadsjah Djafar mengatakan, rencana tersebut dimasukkan dalam rencana program kerja untuk setahun ke depan. “Saya berharap semua kinerja yang kami lakukan bisa mengacu pada kebijakan pusat dan kebijakan di daerah,” jelasnya, dikutip Prokal.co.

Dia mengungkapkan, dalam rakercab tersebut dilakukan evaluasi terhadap kebijakan dan program kerja yang sudah ditetapkan di tingkat nasional. “Kita diminta ikut menyukseskan capaian kewajiban 20 persen kebun plasma, dan Kaltim sudah memenuhi kewajiban tersebut,” sebutnya.

Terkait Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), katanya, di masa pandemi Covid-19 Gapki Kaltim juga terus berusaha mempertahankan kinerja kebun atau pabrik. “Sehingga tidak ada kebijakan merumahkan karyawan atau PHK kepada karyawan perkebunan kelapa sawit,” bebernya.

Rencana terkait biodiesel tersebut merupakan program kerja daerah yang dimunculkan untuk mendukung wacana yang pernah diangkat oleh pemerintah daerah. “Kita masih ingat Wakil Gubernur Kaltim saat acara Borneo Forum III di Pontianak Maret 2019 lalu, yang melontarkan wacana Kaltim sebagai pusat biodiesel untuk kawasan Indonesia Timur,” tuturnya.

Menurutnya, wacana tersebut masih relevan untuk direalisasikan sebab yang belum ada saat ini hanya refinery atau kilang untuk mengolah CPO menjadi biodiesel.

“Apakah nanti akan diposisikan di KIPI Maloy atau Kariangau Balikpapan, tinggal menunggu keputusan. Gapki siap mewujudkan daerah ini menjadi pusat biodesel di Indonesia kawasan timur. Untuk bahan baku, dipastikan sangat aman,” jelasnya.