Berita / Nasional /
Dibutuhkan Sarpras yang Tepat agar Produksi, Produktifitas, Nilai Tambah dan Mutu Sawit Meningkat
Padang, elaeis.co - Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Kementerian Pertanian (Kementan), mengatakan untuk akselerasi perkelapasawitan nasional khususnya program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), dibutuhkan sarana dan prasarana (Sarpras) yang tepat.
"Tujuannya agar produksi, produktivitas, nilai tambah dan mutu hasil perkebunan kelapa sawit kian meningkat baik dari hulu hingga ke hilir," katanya saat diskusi pada acara talkshow Penas Petani dan Nelayan di Padang, Sumbar, Senin (12/6).
Pemerintah, menurut Nur Alam, tentu terus berupaya agar tata kelola pembangunan (sawit) terintegrasi, satu ekosistem dan berkelanjutan, salah satunya melalui program-program dari Ditjen Perkebunan seperti Pabrik Minyak Goreng (Pamigo), Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria), serta penyesuaian regulasi dengan kondisi dilapangan. Semoga di 2024 nanti terwujud satu perkebunan satu regulasi agar komoditas perkebunan, khususnya sawit lebih mudah persyaratannya.
Dikatakan, sawit salah satu komoditas perkebunan andalan, dan sawit sendiri dari sisi produktivitas tidak hanya menghasilkan minyak sawit, bisa juga menjadi bahan untuk kosmetik, bahan bakar biodiesel, dan limbahnya dapat dijadikan pupuk.
“Untuk itu, petani harus terus berinovasi dan semakin kreatif, tak hanya mengembangkan dari sisi hulunya saja namun hingga ke hilirnya, didukung dengan sarpras yang tepat, agar menghasilkan produk turunan yang semakin kreatif dan inovatif, sehingga kedepannya akan bermunculan beragam produk berbahan baku sawit yang ramah lingkungan, sehingga bisa menembus pasar global, dan tentunya menambah pendapatan pekebun,” harap Nur Alam, dilansir elaeis.co dari website resmi Ditjenbun.
Sejalan dengan ini, tambah Nur Alam, pentingnya syarat baku mutu Sarpras dalam berusaha kelapa sawit dipenuhi oleh setiap pekebun.
"Sesuai Permentan No. 03 Tahun 2022 dan Keputusan Dirjen Perkebunan ada 8 jenis sarpras dalam perkelapasawitan meliputi benih, pupuk dan pestisida (Ekstensifikasi), Pupuk dan Pestisida (Intensifikasi), Alat pascapanen dan Unit Pengolahan Hasil, Peningkatan Jalan dan Tata Kelola Air, Alat Transportasi, Mesin Pertanian, Infrastruktur Pasar, dan Verifikasi Teknis (ISPO)," ungkapnya.
Jika Sarpras telah memenuhi kriteria teknis, dapat membantu akselerasi PSR terwujud. Manfaat program Sarpras terbukti sudah dirasakan beberapa pekebun kelapa sawit yang tergabung dalam koperasi.
“Sawit Indonesia itu nomor 1 di dunia, penopang ekspor terbesar. Indonesia memiliki potensi komoditas kelapa sawit yang luar biasa, yang tentu akan menjadi kekuatan besar demi perkebunan jaya kembali. Kita harus yakin dan optimis mari kita gaungkan karena masih banyak harapan untuk memperkuat perkebunan nasional,” ujarnya.
Komentar Via Facebook :