Jakarta, Elaeis.co - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mempersiapkan aplikasi mobile Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) yang dapat diakses lewat telefon genggam. Aplikasi tersebut nantinya bisa diunduh melalui playstore.

“Aplikasi ini dimaksudkan untuk memudahkan pekebun atau petani kelapa sawit dalam membuat STDB,” kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan, Dedi Junaidi, seperti dikutip WE Online, kemarin.

Dedi menyebutkan, ada sejumlah manfaat STDB bagi pekebun kelapa sawit. Diantaranya untuk pendataan mendukung statistik perkebunan, persyaratan mengikuti program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), persyaratan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), kelengkapan untuk mendapatkan bantuan APBN atau pendanaan lainnya, bahan penyusunan kebijakan, peningkatan daya saing perkebunan (ketelusuran/traceability), serta penguatan tata kelola.

Menurutnya, peluncuran aplikasi tersebut adalah salah satu cara Kementan mempercepat dan mendorong penerbitan STDB kelapa sawit rakyat. Pemerintah daerah melalui dinas yang membidangi perkebunan juga diminta memfasilitasi STDB yang diajukan petani atau pekebun. Kementan menargetkan tahun ini 10 ribu pekebun akan mendapatkan STDB di tujuh provinsi. Tahun depan ditargetkan sebanyak 20 ribu pekebun akan mendapatkan STDB di 16 Provinsi.

“Untuk realisasi per 30 April 2021, sebanyak 3.000 pekebun sudah ada STDB,” ungkap Dedi.