INHU, Elaeis.co - Jadwal untuk memanen kelapa sawit, harus tepat. Jika tidak, hasilnya tidak akan maksimal dan membikin pemilik kebun rugi. Soalnya, TBS sawit kategori tidak matang, akan di tolak oleh perusahan manapun.

Tentu kalau hal itu terjadi, petani akan merugi besar. Sehingga timbul opini ngawur menyalahkan pabrik atas kebijakan yang diterapkan.

Agar jangan timbul polemik, salah satu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau mengharapkan kepada petani untuk tidak memaksa buah turun dari pohonnya sebelum tingkat kematangan. 

"Yang sering terjadi itu buah petani swadaya, perlu penggalangan agar mereka memahami kelayakan sawit sehingga ada nilai jual. Kami pun tidak sembarangan dong mengolah buah agar kwalitas CPO nya bagus," kata Angi, hlHumas PKS SSR saat bersama Elaeis.co, Sabtu (11/9). 

Ia mengatakan, ditempat kerjanya kerap ditemukan buah mengkal masuk ke pabrik tapi terganjal. Untuk meringankan beban pengepul serta lainya diberikan solusi kepada pemilik buah adalah potongan. Kalau masih wajar diberi toleransi, itupun atas kesepakatan antara pengelola pabrik dengan pemegang DO. 

"Nah, tujuan kita ini agar  permasalahan itu tidak terulang kembali, petani harus menjaga tingkat kematangan buah agar kita saling untung," kata dia.