Berita / Nusantara /
Ternyata Bulog Juga Cari Minyak Goreng Murah
Jakarta, elaeis.co - Melambungnya harga minyak goreng berlanjut hingga akhir 2021 ini. Menurut Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas), salah satu penyebabnya ialah karena minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) lebih banyak diekspor.
"Sebenarnya kalau kita lihat, produksi dalam negeri banyak. Tapi CPO-nya sekarang diekspor dibandingkan untuk kepentingan dalam negeri. Ya wajar wajar saja orang berbisnis itu mencari keuntungan sebanyak mungkin," kata Buwas dikutip IDN Times.
Menurutnya, di DKI Jakarta harga minyak goreng tembus di atas Rp20.000 per liter. Untuk membantu masyarakat, Bulog menjual Minyak Goreng KiTA dengan harga di bawah Rp20.000 per liter.
Minyak tersebut bukanlah produksi Bulog, melainkan Bulog membeli dari produsen minyak goreng, lalu dikemas lagi dengan merek milik Bulog.
"Kita belinya jauh hari, kontraknya dari jauh hari. Kita minta kuota dari pabrik-pabrik itu jauh hari dengan harga yang sudah disepakati, tentunya harga murah ya. Nah kita jual pada saat sekarang membutuhkan ini," ujar Buwas.
Sayangnya, stok Minyak Goreng KiTA sudah menipis sehingga tak bisa menutupi seluruh kebutuhan masyarakat.
"Kemarin amunisinya terbatas. Karena kita sudah siapakan kemarin untuk kegiatan Natal dan juga paket-paket bencana. Akhirnya stok kita tipis," ucap Buwas.
Saat stok menipis, Buwas mengaku pihaknya sudah mencari minyak goreng dari para produsen turunan CPO. Namun, harga yang ada saat ini sudah tinggi.
"Begitu kita mau beli kepada produsen minyak goreng, dia sudah pasang harganya tinggi. Itu sebabnya kita tidak bisa menjual lagi atau memproduksi lagi dengan harga murah," tutur mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut.
Di 2022 mendatang, pemerintah sendiri telah merencanakan penyediaan minyak goreng bersubsidi. Adapun subsidinya diambil dari dana pungutan ekspor sawit dan bea keluar yang selama ini dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Nantinya, dana subsidi itu akan diberikan ke Bulog yang membeli minyak goreng dari produsen. Setelah itu Bulog akan menjualnya dengan harga di bawah harga beli, sehingga terjangkau oleh masyarakat.
“Bulog akan diberi penugasan. Jadi Bulog membeli minyak goreng ke produsen, nanti dijual dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Ini sedang diproses, mudah-mudahan segera ada keputusan,” kata Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Suyamto.
Komentar Via Facebook :