https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Wamendag Jengkel Eropa Diskriminasi Sawit Indonesia

Wamendag Jengkel Eropa Diskriminasi Sawit Indonesia

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (Ist)


Jakarta, Elaeis.co - Uni Eropa dinilai tidak konsisten dengan prinsip dasar fair and free trade terkait sawit Indonesia. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menilai Uni Eropa terus mencari-cari alasan untuk menghambat masuknya produk sawit ke kawasan itu.

Menurutnya, alasan yang dipakai untuk memojokkan sawit Indonesia tidak cukup kuat secara ilmiah, seolah dipaksakan untuk menghindar dari persaingan pasar yang adil.

“Kami berharap Uni Eropa jujur dan punya sikap ilmiah dalam berargumen. Dengan begitu, argumen yang disampaikan obyektif. Kalaupun mereka akhirnya kalah berargumen dengan kita, ya harus diterima secara obyektif juga,” kata Jerry lewat keterangan tertulis Sabtu (22/5).

Menurutnya, dasar berpikir Uni Eropa telah salah khususnya dalam implementasi parameter-parameter mengenai lingkungan. Selain itu, Uni Eropa cenderung melihat secara parsial dan tidak melihat proses sejarah dengan baik dalam penggunaan lahan.

“Misalnya, Indonesia dilarang menggunakan lahan hutan produksi untuk kelapa sawit. Kritikan dan larangan itu dilakukan saat ini, di saat hutan mereka sendiri sudah dibabat di masa lalu. Artinya, mereka sendiri tidak mempermasalahkan hutan mereka yang tinggal sedikit sebagai bahan komparasi ketika melihat hutan Indonesia,” katanya.

Jerry menegaskan bahwa Indonesia berhak untuk mengalokasikan sumber-sumber daya sesuai dengan kerangka kebijakan yang dimiliki sendiri. Itu merupakan bentuk kedaulatan ekonomi Indonesia. Apalagi dalam menyusun kebijakan ekonomi dan pembangunan, Indonesia sudah mempunyai berbagai pertimbangan multi sektor termasuk dalam isu lingkungan, sosiologis, dan kesehatan.

“Artinya, Indonesia tidak menetapkan kebijakan secara parsial dan pasti sudah mempertimbangkan kondisi ril alam dan masyarakatnya. Jadi setiap pihak dalam perdagangan internasional harusnya berkomitmen pada konsep fair trade,” tandasnya.

Komentar Via Facebook :