Berita / Nusantara /
Pemerintah Daerah Harus Dukung Kelembagaan Petani Swadaya
Padang, elaeis.co - Salah satu faktor yang membuat petani kelapa sawit swadaya atau mandiri tidak dapat menikmati harga penetapan dinas perkebunan provinsi lantaran petani belum tergabung dalam sebuah kelembagaan yang kemudian bermitra dengan perusahaan kelapa sawit.
Kondisi ini terjadi di seluruh wilayah sentra kelapa sawit yang ada di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar).
Untuk itu, Dinas Perkebunan Sumbar melalui Ketua Tim Penetapan harga TBS Sumbar, Azmal mendukung pemerintah kabupaten untuk ikut menyokong petani swadaya agar berkelompok, berlembaga serta bermitra dengan perusahaan kelapa sawit.
"Kita terus menyarankan dan mendorong Pemkab untuk membentuk kelembagaan para petani. Petani swadaya perlu digandeng untuk terjaminnya harga TBS kebun kelapa sawit," kata Azmal, Kamis (3/11).
Di Passel sendiri kelembagaan juga masih belum maksimal dilakukan. Untuk itu ia meminta dinas atau instansi terkait perkebunan kelapa sawit di wilayah itu ikut mendukung target tersebut.
"Kita berharap bupati melihat dan mendengar nasib para petani swadaya saat ini," ujarnya.
Kelembagaan ini kata Azmal penting lantaran dapat memperpendek rantai penjualan TBS. Artinya petani bisa langsung berhubungan dengan PKS sehingga harga tidak banyak terjadi pemotongan. Sehingga rendahnya harga TBS bisa teratasi.
"Perihal rendahnya harga di Pessel ini sudah dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) beberapa waktu lalu di DPRD Pessel. Bahkan telah dilakukan dua kali," kata dia.
Dari RDP itu kata Azmal Terdapat beberapa poin yang disepakati. Di antaranya mempercepat pembentukan kelembagaan. Kemudian juga pembentukan tim gabungan untuk penetapan harga TBS petani swadaya dan pembangunan PKS baru sebab saat ini di wilayah itu hanya 5 PKS yang beroperasi. Malah ada PKS juga tidak lagi membeli TBS petani.
"Kita berharap ke depan Kabupaten Pessel menjadi salah satu kabupaten yang memberikan devisa negara dan pemasukan daerah dengan jumlah yang cukup besar dari perkebunan kelapa sawitnya," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :