Jakarta, Elaeis.co - Kabupaten Pesisir Selatan (pessel) menjadi salah satu daerah prioritas Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Sumatera Barat (Sumbar).

“Pemerintah punya program PSR untuk mengganti sawit rakyat yang kualitasnya rendah. Program ini akan kita arahkan pada tujuh kabupaten, salah satunya Pesisir Selatan,” kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, dikutip Langgam.id.

Menurutnya, ada syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk mendapatkan bantuan program PSR. Yakni kebun yang akan diremajakan benar-benar milik rakyat, bukan korporasi. Ini dibuktikan dengan keterangan alas hak atau sertifikat lahan.

Syarat lain adalah tergabung dalam kelompok tani dengan luas lahan minimal 50 hektar.

“Jika sudah memenuhi syarat yang ditentukan, silahkan berkomunikasi dengan dinas terkait. Pemprov Sumbar akan menfasilitasi agar program itu bisa terlaksana dengan baik,” tukasnya.

Wakil Bupati Pessel, Rudi Hariyansyah, meminta petani sawit memanfaatkan program PSR dengan sebaik-baiknya. Menurut data BPS, pada tahun 2020 luas area Tanaman Perkebunan Rakyat sawit di kabupaten tersebut mencapai 39.461 hektar.

“Saat ini sebagian besar tanaman sawit rakyat itu sudah tua dan terlalu tinggi sehingga perlu diremajakan,” ungkapnya.

“Sambil menunggu sawit menghasilkan, petani bisa menanam komoditas lain untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek,” pesannya.

Wali Nagari Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, Saipul Bakri, mengatakan, sawit merupakan salah satu potensi daerah itu selain komoditas gambir. Namun selama ini produktifitas kebun sawit rakyat tidak maksimal karena tidak menggunakan bibit unggul.

“Bibit unggul harganya mahal, masyarakat tidak sanggup membelinya. Akhirnya ditanam bibit yang biasa. Alhasil, hasilnya tidak terlalu bagus, padahal tanahnya cukup subur,” bebernya.

“Kami berharap pemerintah daerah serta Pemprov Sumbar memberikan bantuan bibit unggul agar hasil panen kami bisa meningkat,” tambahnya.