Bengkulu, elaeis.co - Tingkat konsumsi telur dan daging ayam di Provinsi Bengkulu masih tergolong rendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, warga Bengkulu rata-rata hanya mengonsumsi sekitar 12 butir telur dan 0,58 kilogram daging ayam per bulan.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, mengungkapkan, angka konsumsi telur dan daging ayam di wilayah Bengkulu hampir sama dengan tingkat konsumsi nasional. Angka konsumsi telur per bulan di Indonesia adalah 10 butir, sedangkan untuk daging ayam hanya sekitar 0,75 kilogram per bulan.

"Angka konsumsi tersebut lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia. Konsumsi telur dan daging ayam di Bengkulu masih berada di bawah standar," kata Win, Rabu (11/10).

Menurutnya, angka konsumsi telur di Malaysia mencapai 25 butir dan daging ayam 1,6 kilogram per bulan. "Kita harus mengejar ketertinggalan ini. Di sinilah pentingnya memahami manfaat gizi dari bahan pangan ini," tukasnya.

Telur dan daging ayam sangat penting bagi kesehatan. Keduanya mengandung nutrisi penting yang diperlukan tubuh, seperti protein, vitamin, dan mineral. Oleh karena itu, peningkatan konsumsi telur dan daging ayam menjadi hal yang sangat dianjurkan.

"Masyarakat yang banyak melakukan aktivitas fisik, termasuk petani sawit, perlu memperbanyak asupan gizi lewat telur dan daging ayam. Karena itulah kita perlu meningkatkan kesadaran petani sawit agar mengkonsumsi keduanya karena banyak manfaatnya bagi kesehatan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, drh Muhammad Syarkawi setuju jika para petani sawit ikut membantu meningkatkan konsumsi telur dan daging ayam.

"Tidak hanya akan menjaga kesehatan petani sawit, hal itu juga akan mendukung pertumbuhan usaha peternakan di Bengkulu," katanya.