Berita / Kalimantan /
Gapki Komit Bantu Siska Ku Intip Tanpa Pungutan
Banjarmasin, elaeis.co - Seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Kalimantan Selatan (kalsel) mendukung penuh swasembada sapi potong pada tahun 2024 yang ditargetkan pemerintah provinsi setempat.
Ketua Gapki Kalsel, Eddy S Binti mengungkapkan, saat ini ada sebanyak 49 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang bergabung di organisasi tersebut.
"Semuanya mendukung program swasembada sapi potong di Kalsel melalui penerapan Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma atau Siska Ku Intip," ujarnya kepada wartawan di sela kegiatan Sarasehan Pemprov Kalsel dengan PBS/PBN se- Kalsel di gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, kemarin.
Menurutnya, sebagian perusahan besar swasta (PBS) dan perusahaan besar negara (PBN) sudah menjalankan program andalan pemprov di bawah Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel itu.
"Ada 7 perusahaan yang sudah menjalankan program Siska Ku Intip. Kita telah MoU dengan Pemprov Kalsel sejak 6 bulan lalu," terangnya.
Eddy merinci, 7 perusahaan yang telah menandatangani MoU disaksikan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, yakni
Jhonlin Group, Hasnur Group, Astra Group, Gawi Group, PT Candi Artha, Sinar Alam Plantations Group dan Buana Karya Bakti.
"Luas perkebunan kelapa sawit di Kalsel sekitar 5,6 juta hektare, di mana setiap perusahaan setidaknya menyiapkan sekitar 2 persen lahannya untuk digunakan masyarakat memelihara sapi. Kita prioritaskan yang plasma atau milik masyarakat," bebernya.
Eddy memastikan, untuk penggembalaan sapi di lahan sawit, tidak ada pungutan yang harus dibayar petani kepada perusahaan.
Gubernur Sahbirin menyampaikan, kebutuhan sapi untuk wilayah Kalsel rata-rata 50 ribu ekor pertahunnya. Baru sekitar 27 ribu ekor yang bisa dipenuhi sapi lokal, sisanya diperoleh dari daerah lain seperti Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur.
"Daerah kita ini akan menjadi penyandang pangan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang berada di provinsi tetangga, Kaltim. Kita harus siap untuk memenuhi ketahanan pangannya," ujar gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu.
Sementara itu, Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi menyampaikan, wujud dari kerjasama dengan perusahaan sawit ini adalah untuk menjadikan kluster-kluster desa Siska Ku Intip dengan target per kluster menggembala sebanyak 1.000 ekor sapi.
"Saat ini yang sudah berjalan rata-rata 100 ekor sapi satu titik kluster," ujarnya.
Komentar Via Facebook :